PROKAL.CO, SANGATTA – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga masih mengandalkan 2 mesin genset untuk pasokan listrik. Celakanya 1 mesin sedang rusak. Daya yang dihasilkan pun tak stabil. Pekerjaan menjadi tak maksimal. Peralatan medis banyak yang rusak.
Hal itu diungkapkan Direktur RSUD Kudungga Anik Istiyandari di dalam rapat Coffe Morning Pemkab Kutim kemarin.
"Genset kami yang dulu ada dua. Tetapi mengalami kerusakan berat. Bahkan sempat diperbaiki dengan anggaran yang mahal, namun rusak lagi. Jadi sekarang hanya tersisa satu. Saya rasa hal tersebut membuat pekerjaan jadi pincang dan tidak efektif," jelasnya.
Dirinya mengatakan, barang elektronik di rumah sakit sangat rentan rusak. Pasalnya aliran listrik kerap kali padam secara tiba-tiba.
"Akibat lambatnya suplai BBM (Bahan Bakar Minyak) ke rumah sakit menjadi penyebab listriknya padam. Kemudian pelayanan kami menjadi terhambat dan peralatan elektronik cepat rusak," ungkapnya.
Kerusakan tersebut menyebabkan kerugian yang cukup banyak. Pasalnya alat elektronik tidak dapat diprediksi kemampuan bertahannya.
"Radiology saja sudah diperbaiki dengan biaya Rp 100 juta. Tidak berselang lama, alat itu kembali rusak. Ya hal tersebut karena voltasenya naik turun," terangnya.
Dia menyampaikan harapannya pada pemerintah agar mampu membantu dalam merealisasikan listrik di RSUD.
"Kami berharap agar listrik PLN segera terealisasi. Supaya pelayanan lebih baik dan peralatan dapat terjaga. Karena bahaya jika terus rusak, maka rekamedik tidak dapat terbaca. Selain itu agar lebih siap dalam penilaian akreditasi Juni mendatang," tutupnya
Sekretaris Daerah (Sekda) Kutai Timur Irawansyah meminta pengadaan instalasi listrik segera dilakukan. Menurutnya jika instalasi tersebut sudah terpasang, maka tahap selanjutnya agar segera lakukan pelelangan.
"Kalau memang sudah ada, segera lelang. Jangan ditunda-tunda," ujarnya.
Dia berharap agar RSUD dapat lebih baik dengan adanya listrik. Selain itu ia mengimbau pada direktur agar lebih memerhatikan semua aspek untuk meraih akreditasi
"Saya harap semua cepat diurus. Agar tidak lagi berharap sama mesin genset. Tolong perhatikan juga semua aspek, termasuk peralatan. Agar akreditasi dapat kita pertahankan," tuturnya.
Di tempat yang sama, Asisten 1 Mugeni risiko menggunakan mesin genset memang besar. Karena pasokan daya yang tak stabil dan sulai BBM yang kadang tersedat.
"Segera upayakan RSUD agar menggunakan listrik dari PLN. Supaya tidak ada lagi masalah. Kasihan pasien, jika darurat maka urusan akan terganggu," katanya. (*/la)